Kesalahan saat Resign, Perhatikan Hal Ini!

Resign atau mengundurkan diri dari pekerjaan adalah langkah besar yang memerlukan perencanaan dan kehati-hatian. Melakukan kesalahan saat resign dapat memengaruhi reputasi profesional Anda, hubungan dengan mantan rekan kerja, dan masa depan karir Anda. Berikut adalah beberapa kesalahan umum saat resign yang perlu diperhatikan dan cara menghindarinya:

1. Tidak Memberi Pemberitahuan yang Cukup

Salah satu kesalahan terbesar adalah tidak memberikan pemberitahuan yang cukup sebelum resign. Umumnya, etika profesional mensyaratkan pemberitahuan dua minggu sebelumnya, tetapi ini bisa bervariasi tergantung pada peraturan perusahaan atau posisi Anda. Tidak memberikan pemberitahuan yang cukup dapat meninggalkan kesan buruk dan mempengaruhi referensi kerja Anda di masa depan. Pastikan untuk memeriksa kontrak kerja atau kebijakan perusahaan tentang periode pemberitahuan dan patuhi ketentuan tersebut.

2. Resign Secara Emosional

Mengundurkan diri dengan emosi yang tidak stabil atau saat marah bisa berdampak negatif pada hubungan profesional Anda. Hindari menyerahkan surat pengunduran diri dalam keadaan emosional atau membuat komentar negatif tentang perusahaan atau rekan kerja. Cobalah untuk menjaga nada yang profesional dan positif dalam semua komunikasi terkait resign.

3. Tidak Menyelesaikan Tugas yang Tersisa

Saat memutuskan untuk resign, pastikan untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawab Anda sebelum meninggalkan perusahaan. Meninggalkan pekerjaan yang tidak selesai dapat membebani rekan kerja dan meninggalkan kesan buruk. Buatlah daftar tugas yang harus diselesaikan dan pastikan untuk menyerahkan pekerjaan dengan baik kepada pengganti atau rekan kerja yang ditunjuk.

4. Mengabaikan Proses Formal

Pastikan untuk mengikuti proses formal yang ditetapkan oleh perusahaan dalam proses resign. Ini biasanya melibatkan penyampaian surat pengunduran diri secara resmi kepada atasan dan departemen SDM. Mengabaikan proses formal dapat menyebabkan kebingungan atau masalah administratif yang tidak perlu.

5. Tidak Mengatur Serah Terima yang Jelas

Serah terima pekerjaan yang jelas dan terperinci adalah bagian penting dari proses resign. Sediakan dokumentasi atau instruksi yang diperlukan untuk membantu pengganti Anda atau tim melanjutkan pekerjaan dengan lancar. Kegagalan untuk mengatur serah terima dengan baik dapat menyebabkan gangguan dalam operasi dan merugikan tim Anda.

6. Tidak Memastikan Hak-Hak yang Tersisa

Periksa hak-hak Anda yang tersisa sebelum resign, seperti tunjangan, cuti yang belum digunakan, atau pembayaran akhir. Pastikan untuk menyelesaikan semua administrasi terkait hak-hak Anda dengan departemen SDM atau manajer Anda. Menyelesaikan hal-hal ini secara tepat waktu menghindari masalah atau konflik di kemudian hari.