Fenomena alam akan terjadi Gerhana Matahari Cincin dan hadir di beberapa tempat di Indonesia tanggal 26 Desember 2019. Dengan satu tempat ke tempat lain akan memiliki perbedaan waktu tiba gerhana.
Ketika gerhana matahari cincin terjadi, ketajaman cahaya matahari akan berkurang. Hal itu membuat keadaan siang hari akan menjadi seperti sore hari. Perubahan yang sama akan dialami juga wilayah lain di Indonesia juga mengalami gerhana sebagian.
Perbedaan wilayah yang dilewati gerhana sebagian cuma menatap piringan Matahari perlahan ditutup Bulan. Cincin api tidak akan terlihat di langit.
Pada kejadian gerhana cincin matahari ini,Minggu (22/12), dilakukan pengamatan pada wilayah mana dilewati jalur cincin, antara lain, Batam, Siak, Tanjung Pinang, Entikong, Singkawang, Tanjung Selor, Pulan Derawan dan Sibolga.
Para pengamat ada pada jalur cincin dan pada jalur garis merah juga dapat melihat cincin api Matahari. Yang menarik, daerah Siak, Riau dapat menjalani waktu cincin terlama, sekitar 3 menit 40 detik. Pada jalur merah luar juga luar daerah cincin, pengamat bisa melihat Gerhana Matahari Sebagian.
Gerhana Matahari Cincin ini tidaklah pertama kali di Indonesia. Gerhana Matahari Cincin sebelumnya juga pernah melewati daerah Indonesia ditahun 1998, 2002, juga 2009.
Setelah tahun 2019, gerhana matahari cincin selanjutnya melewati daerah Indonesia dan terjadi pada tanggal 31 Mei 2031 juga melewati daerah Maluku, Sulawesi juga Kalimantan.
Waktu Gerhana Cincin Matahari
Lokasi Indonesia barat, dimulainya gerhana cincin sekitar jam : 10.34 WIB Maksimal : 12:17 WIB dan berakhirnya gerhana cincin sekitar pukul : 14.00 WIB.
Lokasi Indonesia tengah, dimulainya gerhana cincin sekitar jam : 11.34 WITA Maksimal : 13.17 WITA dan berakhirnya gerhana cincin sekitar pukul : 15.00 WITA.
Untuk Indonesia wilayah timur, dimulainya gerhana cincin sekitar jam : 12.34 WIT Maksimal : 14.17 WIT dan berakhirnya gerhana cincin sekitar pukul : 16.00 WIT.
Jangan bimbang atau sedih, daerah lain masih dapat melihat detik ketika Bulan menghalangi Matahari. Namun itu, piringan Bulan tidak membelakangi Matahari dengan penuh layaknya seperti cincin.