Dalam dunia diet dan penurunan berat badan, ada banyak metode yang berbeda-beda yang diikuti oleh orang-orang untuk mencapai tujuan mereka dalam waktu yang singkat. Salah satu metode yang kontroversial adalah diet tidak makan, di mana seseorang menghindari makanan selama beberapa waktu tertentu dalam harinya atau bahkan selama beberapa hari berturut-turut. Namun, apakah benar diet tidak makan membuat lebih cepat kurus?
Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa setiap orang memiliki metabolisme yang berbeda-beda, yang dapat mempengaruhi cara tubuh kita mengubah makanan menjadi energi dan membakar lemak. Beberapa orang mungkin merasa lebih mudah untuk menurunkan berat badan daripada yang lain, tergantung pada faktor seperti usia, jenis kelamin, genetika, dan tingkat aktivitas fisik. Dengan demikian, seseorang yang melakukan diet tidak makan mungkin akan mengalami hasil yang berbeda-beda.
Dalam diet tidak makan, seseorang membatasi asupan makanannya dalam jangka waktu tertentu. Ada beberapa jenis diet tidak makan, seperti intermiten fasting, puasa, dan diet sangat rendah kalori. Pada dasarnya, diet tidak makan bertujuan untuk menciptakan defisit kalori yang signifikan, yaitu ketika tubuh kita membakar lebih banyak kalori daripada yang kita konsumsi.
Dalam beberapa kasus, diet tidak makan dapat membantu seseorang menurunkan berat badan dengan cepat karena defisit kalori yang diciptakan oleh kurangnya asupan makanan. Namun, perlu diingat bahwa ini bukanlah cara yang sehat untuk menurunkan berat badan dan dapat berdampak buruk pada kesehatan. Selama diet tidak makan, tubuh kita kekurangan nutrisi penting seperti protein, karbohidrat, dan lemak sehat yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan dan fungsi tubuh yang optimal. Hal ini dapat menyebabkan penurunan energi, penurunan konsentrasi, dan masalah kesehatan jangka panjang seperti kekurangan nutrisi dan masalah hormonal.
Lebih lanjut, ketika tubuh kita kekurangan asupan makanan selama jangka waktu yang panjang, tubuh akan masuk ke dalam mode penjagaan dan menyimpan lemak sebagai cadangan energi, bukan membakarnya. Ini karena tubuh kita merespon kurangnya asupan makanan dengan menghemat energi dan memperlambat metabolisme kita. Oleh karena itu, diet tidak makan dapat menyebabkan penurunan berat badan awal yang cepat, tetapi kemudian dapat menyebabkan stagnasi atau bahkan peningkatan berat badan pada jangka panjang.