Apakah Penyakit Sifilis Bisa Menular Melalui Air Liur?

Apakah Penyakit Sifilis Bisa Menular Melalui Air Liur?

Sifilis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini memiliki beberapa tahap, masing-masing dengan gejala dan risiko penularan yang berbeda. Sifilis biasanya ditularkan melalui kontak seksual langsung dengan luka atau lesi pada kulit atau selaput lendir, tetapi pertanyaan umum adalah apakah sifilis bisa menular melalui air liur.

Penularan Sifilis

Penularan utama sifilis terjadi melalui kontak langsung dengan luka sifilis atau lesi yang dikenal sebagai chancre. Chancre adalah luka kecil yang seringkali tidak nyeri dan bisa muncul di area genital, rektum, atau mulut, tergantung pada tahap infeksi. Selama tahap awal sifilis, terutama pada tahap primer, infeksi bisa menyebar melalui hubungan seksual tanpa perlindungan dengan seseorang yang terinfeksi, di mana chancre bersentuhan langsung dengan kulit atau selaput lendir pasangan.

Penularan Melalui Air Liur

Sifilis pada umumnya tidak dianggap menular melalui air liur secara langsung. Namun, sifilis dapat menular melalui hubungan seksual oral jika luka atau lesi sifilis ada di mulut atau tenggorokan. Jika seseorang dengan sifilis tahap primer atau sekunder memiliki luka atau lesi di mulut, ada risiko penularan melalui kontak oral, tetapi ini lebih berkaitan dengan kontak langsung dengan lesi daripada air liur itu sendiri.

Risiko Penularan pada Sifilis Tahap Sekunder

Pada sifilis tahap sekunder, seseorang mungkin mengalami ruam kulit dan lesi di mulut, tenggorokan, dan area genital. Meskipun lesi di mulut atau tenggorokan dapat meningkatkan risiko penularan, infeksi tidak menular secara efektif melalui air liur tanpa adanya luka atau lesi yang terbuka. Kontak langsung dengan lesi ini selama hubungan seksual oral bisa menyebarkan bakteri penyebab sifilis.

Pertimbangan Lain

  1. Kondisi Imun dan Kesehatan Mulut: Individu dengan kesehatan mulut yang buruk atau yang memiliki luka di mulut mungkin lebih rentan terhadap penularan penyakit menular seksual jika mereka berhubungan langsung dengan lesi sifilis.
  2. Diagnosis dan Pengobatan: Jika Anda khawatir tentang risiko sifilis atau mengalami gejala yang mencurigakan, penting untuk mencari diagnosis dan pengobatan medis segera. Sifilis dapat diobati dengan antibiotik yang efektif, dan deteksi dini dapat mencegah penyebaran lebih lanjut.
  3. Pencegahan: Untuk mencegah penularan sifilis dan IMS lainnya, praktikkan seks aman dengan menggunakan kondom dan melakukan tes rutin untuk IMS, terutama jika Anda memiliki beberapa pasangan seksual.