Melatih Melakukan Sikap Adil Sebelum Menagih Keadilan Pada Pihak Tertentu

Belajar Menentukan Dan Tentukan Kualitas Atau Kuantitas

Jika dalam suatu usaha dan anda menginginkan hasil yang cepat berarti anda harus melupakan hasil yang berkualitas. Tapi jika anda ingin hasil yang berkualitas, berarti anda harus menunggu dengan waktu yang lama. Timbal balik. Karena tidak ada yang instan. Anda tidak bisa mendapatkan kedua hal dalam satu waktu. Harus memilih. Tuhan saja membutuhkan 6 hari untuk selesai menciptakan semua langit dan isi bumi. Dan anda ingin memiliki semua secara instant? oh tidah semudah itu ferguzo.

Hasil Berkualitas Tapi Lama – Kualitas

Jika anda adalah seseorang yang tipenya mengutamakan kualitas, berarti anda harus sabar. Karena sesuatu yang memiliki kualitas yang baik, dan sempurna, pasti akan membutuhkan waktu. Seperti makanan saja, jika anda ingin menyantap mie lamien yang nikmat, mencari rasa, ya anda harus sabar menunggu, dari mie nya yang dibuat sendiri, bukan dari mie siap saji, tapi dibuat sendiri, adonan yang digiling dan kuah yang direbus, memasak semua itu membutuhkan waktu, dan anda harus menunggu. Tapi jika anda mengutamakan kecepatan, asal perut terisi dan kenyang, anda bisa membuat mie instan, atau ingin lebih cepat, anda bisa membuat pop mie, hanya menunggu 3 menit, dan anda bisa segera memakannya. Meskipun anda memiliki uang yang begitu banyak anda tidak bisa mempercepat proses yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu dengan hasil yang berkualitas maksimal.

Kualitas Standar Tapi Cepat – Kuantitas

Jika anda seseorang yang mementingkan kuantitas, kecepatan, berarti anda tidak boleh mengharapkan kualitas yang sempurna. Karena anda harus memilih salah satu. Hasil banyak dan cepat, tapi kualitas standar, ini sudah sangat adil. Ingin lebih banyak dan cepat, bisa dan mungkin, tapi hasil nya akan di bawah standar. Jadi anda harus memilih. Apalagi saat anda menjadi bos dan memimpin suatu project. Saat anda menanyakan kepada anak buah anda, apakah bisa selesai dalam waktu singkat dengan permintaan yang banyak. Semua pemimpin, bahkan tidak hanya pemimpin, semua orang pasti ingin dan senang mendengar kata-kata manis, janji manis. Iya, bisa bos. siap bos, pasti bisa.

Tapi anda sebagai bos juga harus realistis, liat apa yang anda miliki, mempertimbangkan semuanya, masuk akal tidak. Dengan waktu sekian, dan permintaan sekian, dan pembuatnya hanya sekian, apakah memungkin dengan target begitu. Jangan hanya melihat target, tapi liat juga kapasitas. Apalagi yang menghasilkannya adalah orang, masih hasil dari kerja tangan manusia, bukan mesin. Setiap orang memiliki kapasitas yang berbeda. Jadi anda tidak bisa mematokan satu orang menjadi tolak ukur semuanya. Ini namanya egois.