Kita sebagai manusia harus belajar ikhlas dan berserah. Belajar memaafkan. Jika kalian inginkan perasaan damai dalam diri. Dan memang untuk melakukan itu sangat sulit. Butuh hati yang besar untuk bisa melakukan semua itu. Dan hal ini pun tidak bisa dipaksakan. Karena semakin anda paksakan untuk memaafkan tapi diri anda belum siap, ini hanya akan menyakiti diri anda. Jadi tenangkan dirimu, biarkan semua berjalan sesuai job desk nya masing-masing. Dan maafkan hal itu saat dirimu sudah siap.
Ikhlas, Berserah Dan Memaafkan
Setiap orang pasti akan pernah berada di satu posisi atau keadaan dimana membutuhkan kesabaran, dan keikhlasan untuk bisa melanjutkan sebuah aktivitas atau kegiatan. Tapi kadang saat rasa benci yang terlalu besar atau rasa marah dan kekecewaan terlalu besar pada satu hal. Itu memang tidak mudah untuk secara cepat memaafkan atau mengikhlaskannya. Anda hanya perlu istirahatnya sejenak.
Tenangkan pikiran dan diri anda. Biarkan semua dingin dulu sehingga anda bisa berpikir secara jernih dan bisa mengetahui harus berbuat apa. Disaat keadaan seperti ini, anda hanya bisa mempercayakan pada diri anda, Tuhan, dan keluarga juga orang terdekat anda. Karena tidak semua orang dapat mengerti keadaan mu dan mau menerima keadaanmu dan pemikiranmu. Kita tidak bisa berekspektasi terlalu tinggi, apalagi jika ekspektasi itu anda serahkan pada manusia.
Jangan, karena ini hanya akan menyakiti, melukai diri mu, baik secara fisik maupun mental. Makanya, untuk soal berserah, berharap, berekspektasi, sebaiknya tuju kepada Tuhan. Karena Tuhan tidak akan pernah mengecewakan yang berharap padanya. Dan saat kita ikhlas dan memaafkan, kita harus siap melepaskan rasa benci, marah dan kekecewaan pada hal yang mengganggu pikiranmu.
Mungkin banyak di antara kalian berpikir bagaimana caranya untuk bisa memaafkan dan mengampuni, dan bagaimana bisa mematiskan apakah kita sudah sepenuhnya memaafkan dan ikhlas? Caranya adalah saat anda mengingat hal yang membuat anda marah, sedih, kecewa, anda tidak lagi merasakan emosi yang sama saat memikirkan hal itu. Ingat masih, tapi sudah tidak dengan emosi yang sama.