Hal yang Perlu Kamu Lakukan dan Hindari Saat Memberi Feedback ke Doi

Memberi feedback kepada pasangan atau “doi” adalah bagian penting dalam membangun hubungan yang sehat dan saling mendukung. Namun, cara kita memberikan feedback bisa mempengaruhi bagaimana pesan kita diterima. Berikut adalah beberapa hal yang perlu kamu lakukan dan hindari saat memberi feedback kepada doi agar komunikasi tetap positif dan konstruktif.

Hal yang Perlu Kamu Lakukan

  1. Gunakan Pendekatan Positif: Mulailah dengan menyampaikan hal-hal positif tentang doi. Menghargai apa yang sudah dilakukan dengan baik akan membantu menciptakan suasana yang lebih terbuka dan mengurangi defensifitas. Contohnya, “Aku sangat menghargai usaha kamu dalam menyelesaikan tugas itu.”
  2. Bersikap Spesifik: Ketika memberikan feedback, berikan contoh konkret tentang apa yang perlu diperbaiki. Alih-alih mengatakan “Kamu harus lebih baik,” cobalah dengan “Aku rasa kamu bisa lebih baik jika mempersiapkan presentasi lebih awal.”
  3. Dengarkan dengan Empati: Setelah memberikan feedback, beri kesempatan pada doi untuk merespons. Dengarkan dengan baik dan tunjukkan bahwa kamu menghargai pendapatnya. Ini menunjukkan bahwa kamu peduli dan ingin memahami sudut pandangnya.
  4. Fokus pada Perilaku, Bukan Pribadi: Berikan feedback yang berfokus pada tindakan atau perilaku, bukan karakter doi. Misalnya, daripada mengatakan “Kamu selalu terlambat,” katakan “Aku merasa kurang nyaman ketika kita mulai terlambat untuk acara.”
  5. Tawarkan Solusi: Jika ada masalah yang perlu diatasi, tawarkan solusi atau alternatif yang dapat membantu doi untuk memperbaiki situasi tersebut. Ini menunjukkan bahwa kamu tidak hanya mengkritik, tetapi juga ingin membantu.

Hal yang Perlu Dihindari

  1. Menggunakan Bahasa Negatif: Hindari penggunaan kata-kata yang menyakiti atau membuat doi merasa tidak berharga. Jangan menggunakan istilah yang bersifat menyerang atau merendahkan, seperti “Kamu bodoh” atau “Kamu tidak bisa melakukan apa-apa dengan benar.”
  2. Memberikan Feedback di Tempat Umum: Hindari memberi feedback di depan orang lain. Ini bisa membuat doi merasa tertekan atau tersingkir. Sebaiknya bicarakan hal ini secara pribadi agar doi merasa dihargai dan dihormati.
  3. Menggeneralisasi: Menghindari pernyataan umum seperti “Kamu selalu…” atau “Kamu tidak pernah…” karena ini dapat membuat doi merasa diserang dan tidak adil. Fokus pada kejadian tertentu dan jangan menyimpulkan perilaku secara keseluruhan.
  4. Mengabaikan Emosi: Jangan mengabaikan perasaan doi saat memberikan feedback. Jika doi tampak tersinggung atau terluka, jangan teruskan tanpa memberi ruang bagi perasaan tersebut. Empati sangat penting dalam komunikasi yang efektif.
  5. Menyampaikan Feedback pada Waktu yang Salah: Pilih waktu yang tepat untuk memberikan feedback. Hindari memberi feedback saat doi sedang stres atau tidak dalam suasana hati yang baik. Waktu yang tepat dapat membuat perbedaan besar dalam bagaimana feedback diterima.