Dihidup ini memang banyak yang tidak adil, apalagi soal hukum. Dan kadang yang membuatnya tidak adil adalah manusianya sendiri. Karena sudah bergelimang harta, memiliki background yang wah, sehingga menjadi di utamakan. Banyak sekali kejadian tidak adil. Dan yang lucunya, orang-orang sering mengeluh tidak adil, tapi diri sendiri kadang dan masih sering tidak adil. Tidak adil dalam menyeimbangkan usaha dan doa. Tidak adil dalam menilai orang, sering mengkotak-kotakkan.
Melatih Melakukan Sikap Adil Sebelum Menagih Keadilan Pada Pihak Tertentu
Ada peribahasa yang mengatakan, “Hormatilah orang lain, jika ingin dihormati juga oleh orang lain”. Sistem tabur tuai. Kadang kita sering mengeluh akan suatu hal. Baik itu berupa barang, perhatian, sikap, pelayanan, dan lain sebagainya. Tapi tanpa kita sadari, kita masih sering juga melakukan tindakan tidak adil di kehidupan sehari-hari. Misalnya, kita sudah rajin berdoa meminta akan suatu hal, tapi tidak ada usaha, dan kita mengeluh pada Tuhan kenapa tidak ada mukjizat. Ya wajar disini saja sudah tidak adil anda memberikan porsi lebih banyak di doa, sedangkan untuk usaha zonk, ya pasti tidak akan ada hasilnya.
Atau memberikan jajan anak 50 ribu. Dan memberikan sedekah 500 perak. Apakah itu adil? sedangkan sedekah untuk orang yang lebih membutuhkan anda berikan 500 perak. Dan anak sendiri, yang sudah di bawah pengawasan anda, yang apa-apa semua ada, yang keadaannya tidak membuat dia sampai harus meminta-minta di jalanan, anda berikan 50 ribu. Jelas itu tidak adil. Dan kita yang dengan keadaan sadar sering melakukan ketidak adilan itu dan berharap adil pada pemerintah? Pada Tuhan apalagi. Mempertanyakan pada pemerintah ataupun kepada Tuhan, mana tindakan keadilan itu?
Rasanya tidak pantas. Jika kita pun masih melakukan hal sama. Kenapa tidak mulai yang tedekat yang anda pertanyakan. Pertanyakan diri anda kenapa tidak adil, baru anda menagih keadilan pada pihak yang jauh atau yang lebih besar kuasanya. Cobalah dulu melakukan hal adil dalam hidup anda. Jika anda sudah melakukannya, sudah terbiasa, anda akan mengerti apa itu keadilan yang sesungguhnya, barulah pantas anda menagih keadilan pada yang lain.