Terkait mengenai ketegangan yang terjadi antara Amerika Serikat dengan iran setelah tewasnnya Mayor Jenderal Qassem Soleimani yang tewas pada Jumat, pagi (3/1/2020) di Bandara International Baghdad.
Kapal selam dengan tenaga nuklir dan dipersenjatai rudal jelajah Tomahawk sudah ada pada posisi siap untuk menyerang Iran apabila ketegangan tersebut telah memberi jalan untuk perang yang ada di Timur Tengah. Selain itu pasukan elite SBS dan SAS juga telah menuju Irak dengan misi keselamatan.
“Apabila tidak ada serangan yang pertama, namun segala tindakan pencegahan sedang dilakukan dan akan tergantung bagaimana Iran memberi reaksi atas tewasnya Qassem Soleimani.” Dikutip dari The Sun Minggu, (5/1/2020).
“Namun apabila semua terurai cepat Inggris selalu akan membahu bersama Amerika Serikat. Inggris bersama kapal selam pemburu tercanggih pada Angkatan Lautnya merupakan aset mematikan juga ada dalam satu langkah jangkauan menuju Iran.”
Inggris dengan Angkatan Lautnya memang selalu menempatkan satu kapal selam pada wilayah mereka. Semua awak armada hanya perlu manuver menuju area jangkauan tembak juga melepaskan rudal Tomahawk yang berukuran sepanjang 20 kaki juga telah membawa hulu ledak nuklir 1.000lb.
Kekuatan rudal dapat menghancurkan sebuah bangunan yang berjangkau 1,550 mil, juga bergerak bersama kecepatan melebihi 550mph serta memiliki sebuah panduan GPS untuk melakukan perpindahan target saat penerbangan rudal.
Rudal serangan Tomahawk terakhir ditembakkan Angkatan Laut tahun 2011 pada fasilitas militer Gadafi yang ada di Libya. Dan yang sebelumnya juga telah digunakan Angkatan Laut Inggris saat berada di Irak tahun 2003 juga Afghanistan tahun 2001 lalu.
Iran juga sudah menyatakan tekad melakukan balas dendam atas tewasnya Qassem Soleimani seorang jenderal yang berpengaruh di negara Iran. Ia berada di belakang semua misi juga perang Suriah. Untuk serangan yang akan dilakukan pasukan Amerika Serikat bersama Inggris menuju Iran, kelompok milisi pro Iran mendukung senjata yang ada di wilayah itu.
Saat kunjungan putri Qassem Soleimani menuju rumah Presiden Iran Hassan Rouhani ia meminta membalas dendam kepada Amerika Serikat yang telah membunuh Qassem Soleimani Jumat, (3/1/2020).