Arsip Tag: sepakbola

Cristiano Ronaldo Jatuhkan Saham Coca-Cola 57 Triliun

Cristiano Ronaldo Jatuhkan Saham Coca-Cola 57 Triliun

Cristiano Ronaldo bermain sebagai salah satu pemain di timnas Portugal pada ajang Euro 2020 kali ini. Sang pemain superstar di dunia tersebut membuat heboh banyak kalangan di dunia lewat aksi yang dipertunjukkannya saat konferensi pers beberapa waktu yang lalu. Dalam acara jumpa pers tersebut Cristiano Ronaldo tampak menyingkirkan beberapa botol minuman coca cola yang ada di meja dan menggantikannya dengan minuman air putih.

Dari aksi tersebut Cristiano Ronaldo menyebutkan bahwa minuman air putih jauh lebih baik. Tentu saja tindakan dan komentar terebut berdampak cukup buruk terhadap penjualan dan nilai saham dari perusahaan coca cola tersebut. Sementara itu cola cola sendiri menjadi salah satu sponsor yang kerap kali tampil dalam papan iklan di Euro. Hal ini tentu saja menjadi pukulan yang berat bagi perusahaan coca cola tersebut. Minuman bersoda tersebut memang dinilai kurang baik dalam masa pandemi virus corona seperti masa sekarang ini.

Tidak heran jika banyak masyarakat yang meninggalkan minuman bersoda tersebut. Meskipun tidak hanya coca cola yang mempunyai bidang kategori minuman bersoda namun dampak seperti ini dinilai cukup memberikan kerugian yang cukup besar untuk perusahaan. Terlepas dari insiden yang dilakukan oleh Cristiano Ronaldo, maka dampak yang ditimbukan tersebut dinilai tidak menjadi hal yang diinginkan oleh pemain timnas Portugal itu.

Dirinya hanya memilih minuman yang dinilai olehnya paling menyehatkan yaitu air putih. Dalam keluarganya juga Cristiano Ronaldo kerap melarang anak dan istrinya untuk mengonsumsi minuman bersoda sejenis coca cola. Minuman yang menang enak tersebut dinilai dapat memberikan dampak yang buruk terhadap tubuh kita. Perusahaan coca cola sendiri sudah memberikan tanggapan resmi terkait aksi yang dilakukan oleh bintang sepakbola tersebut.

Menurutnya setiap pemain bahkan masyarakat di dunia secara bebas dapat menentukan jenis minuman yang ingin mereka konsumsi. Jadi insiden tersebut sepenuhnya merupakan hal dan pilihan dari para pemain di Euro 2020. Beberapa jeni minuman juga disediakan oleh sponsor kepada para pemain sepakbola di Euro 2020 dan mereka bebas menentukan pilihannya. Untuk itu insiden tersebut bukan sebuah hal yang salah meskipun berdampak buruk terhadap keuangan perusahaan coca cola.

Bukan Usia, Fabio Capello Sebut Produktivitas CR7 Menurun karena Maurizio Sarri

Pelatih veteran Fabio Capello, asal Italia tertarik dalam ikut menyampaikan pandangannya tentang persoalan produktivitas gol Cristiano Ronaldo megabintang Juventus yang mulai mengalami penurunan saat ini. Fabio Capello menilai inti dari masalah itu bukanlah terletak pada bertambahnya umur Cristiano Ronaldo yang berumur 34 tahun saat ini.

Salah Posisi

Fabio Capello, sedikit banyak umur memang sudah menggerus kemampuan Cristiano Ronaldo di atas lapangan saat ini. Tetapi dia percaya megabintang Juventus Cristiano Ronaldo masih dapat sangat produktif jika perancang strategi Juventus Maurizio Sarri dapat menempatkannya pada posisi yang benar di tim, Cristiano Ronaldo seharusnya dibiarkan bermain lebih banyak pada area kotak penalti lawan dan bukan melebar juga diperankan sebagai penyerang sayap pada laga pertandingan.

“Cristiano Ronaldo merupakan penyerang tengah terbaik di dunia. Belum ada pemain lain yang seperti dirinya, juga memahami betul bagaimana cara mengeksploitasi bola di kotak penalti lawan. Sementara dia sekarang sudah tidak mempunyai kecepatan juga dribbling yang sama seperti sebelumnya. CR7 mestinya bermain di dalam kotak penalti,” Ucap Fabio Capello, dikutip dari Sky Sports Italia (5/1/2020).

Dari data Transfermarkt Juventus musim ini memainkan Cristiano Ronaldo pada dua posisi. Cristiano hanya dapat menorehkan 9 gol dari 14 laga saat bermain menjadi penyerang tengah, juga 3 gol dari 7 pertandingan ketika berperan menjadi penyerang sayap.

Saran Capello

Lebih jauh, Capello menyarankan Sarri untuk mematenkan posisi Ronaldo sebagai penyerang tengah, lalu mempercayakan peran di bagian sayap kepada dua bintang Bianconeri lainnya, yakni Paulo Dybala dan Douglas Costa, yang relatif masih muda.

“Saya menjadi komentator La Liga ketika dia (Ronaldo) masih bisa berlari dan meninggalkan lawannya di belakang. Dalam dirinya, dia adalah juara, yang terbaik dari semua. Tapi saat ini biarkan peran itu dipegang Dybala dan Douglas Costa yang masih bisa mencetak gol dengan cara sensasional,” tutup Capello yang pernah menangani Juventus pada periode 2004-2006.

Komparasi Produktivitas CR7 di Juve dan Madrid

Kendati terbilang masih moncer, namun tak bisa dipungkiri bahwa catatan gol yang ditorehkan Ronaldo bersama Juventus selama dua musim terakhir jauh lebih sedikit ketimbang saat dirinya masih berseragam Real Madrid. Di La Liga Spanyol, superstar berjuluk CR7 selalu mampu membukukan lebih dari 40 gol permusim. Sementara di Serie A Italia, Ronaldo hanya sanggup mencetak sebanyak 28 gol saja pada musim lalu, dan 12 gol di musim kompetisi 2019/2020 sejauh ini.

Kisah Sadio Mane, Anak Dari Keluarga Miskin yang Menjadi Pemain Kelas Dunia

Sadio Mane sekarang telah dianggap sebagai salah satu pemain top kelas dunia saat ini. Performa memukau dia tunjukkan dalam dua musim berama dengan Liverpool. Mantan pemain Southampton ini meraih Golden Boot Liga Premier dengan 22 gol bersama dengan Mohammed Salah dan memenangkan trofi Liga Champions bersama The Reds (Liverpool).Sadio Mane lahir 10 April 1992 di Sedhiou, Senegal.

Kisah Sadio Mane, Anak Dari Keluarga Miskin yang Menjadi Pemain Kelas Dunia

Tumbuh di desa kecil Bambali, jauh berada di selatan Senegal. Waktu kecil dia tinggal bersama pamannya karena orang tua Sadio Mane memiliki banyak anak dan tidak mampu memenuhi kebutuhan keuangan keluarganya. Orang tua saya tidap pernah mempunyai uang untuk mengirim saya ke sekolah, ucap Sadio Mane. Setiap pagi dan sore dia selalu pergi bermain sepak bola bersama teman masa kecilnaya di jalanan.

Ketika saat masih kecil dia memikirkan Liga Premier yang sering ditonotonya melalui TV,
Mane mengucapkan itulah mimpi besar saya. Inspirasi Sadio Mane untuk menjadi pemain sepakbola datang dari kegembiraan pada tahun 2002 saat Senegal mencapai perempat final dalam penampilan pertamanya pada Piala Dunia. Mengalahkan Prancis di pertandingan pembuka adalah keajaiban yang tidak pernah dia lupakan.

Setelah Piala Dunia tersebuat Mane bersama teman temannya mengikuti turnamen kecil desa dan bertekad memenangkan dan menjadi yang terbaik didesa. Namun keluarga Mane tidak tertarik dengan sepakbola, mereka ingin Mane taat ibadah dan tidak setuju menjadi pemain bola. Demi mempelajari sepakbola lebih lanjut Mane pergi ke kota Dakar, Ibukota Negara Senegal. Pada awalnya keluarga Mane tidak mengizinkannya, tetapi saat melihat Mane sangat mencintai sepakbola akhirnya keluarga memutuskan untuk mendukung keinginannya tersebut.
Pama juga orang tua Mane menjual semua hasi panen pertanian mereka untuk diberikan kepada Mane sebagai bekal ke kota mengejar mimpinya menjadi pemain sepakbola.Bahkan orang desa juga ikut membantu mengumpulkan uang semampu mereka untuk Mane.

Paman Mane sangat berjasa sehingga semua orang didesa tersebut menyumbangkan uang untuk bekalnya menuju kekota. Mane lantas mencari tahu sepakbola paling populer di kota, pada berikutnya dia mengunjungi klub dan mengikuti seleksi masuk. Pada saat mengikuti seleksi Mane memakai sepatu boot yang sudah sobek. Saat mengikuti seleksi ada seseorang terus menatapnya dan bertanya kepadanya kesini untuk ujian? dengan memakai sepatu boot yang sobek itu? bahkan dia bilang sepatumu sanagt jelek dan tidak memakai celana sepakbola.
Mane memberi tahu bahwa apa yang dia pakai merupakan celananya yang terbaik yang dia miliki. Setelah itu pria itu melihat kejutan saat Mane masuk ke lapangan dan berkata saya memilih kamu dan bermain untuk klub.

Titik balik karirnya ketika ada pemandu asal Prancis ditugaskan mencari bakat sepakbola di Senegal untuk diberangkatkan ke Prancis. Para pemandu terpukau dengan bakat sepakbola Mane lantas memberangkatkannya ke Prancis. Membuatnya bergabung dengan klub Metz di Prancis. Mane mulai bermain sepakbola profesional di Prancis pada usia 15 Tahun. Itu menjadi awal dari Mane meraih mimpinya sebagai pemain sepakbola profesional dan hingga sekarang Sadio Mane Bermain pada salah satu tim terbaik dunia Liverpool.